Profil Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma)


Badan Koordinasi Kemahasiswaan Politeknik Se-Indonesia, yang dikenal dengan singkatan Bakorma, adalah sebuah lembaga atau koordinator yang berperan dalam mengkoordinasikan dan mengelola aktivitas kemahasiswaan di berbagai politeknik yang ada di seluruh Indonesia. Bakorma Politeknik Se-Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan dan pengembangan mahasiswa serta memastikan bahwa aktivitas kemahasiswaan di seluruh politeknik berjalan dengan baik dan terorganisir.

Bakorma didirikan pada akhir Desember 1998 dalam pertemuan Pembantu Direktur 3 (PD 3) Politeknik se- Indonesia di Politeknik Negeri Semarang yang diprakarsai Drs. Sugiharto (Direktur Polines) pada saat itu. Pendirian Bakorma direstui Direktur Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Ir. Sudarmadi, M.M. pada saat itu.

Visi BAKORMA sebagai pusat dan wadah pengembangan bidang kemahasiswaan Politeknik seluruh Indonesia yang menunjang Sistem Pendidikan Nasional, maka kegiatan ini menjadi sangat penting dan bermanfaat.

Berikut adalah beberapa deskripsi mengenai Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma):

  1. Koordinasi Aktivitas Kemahasiswaan: Bakorma bertanggung jawab atas koordinasi berbagai aktivitas kemahasiswaan di berbagai politeknik yang tergabung di dalamnya. Hal ini mencakup kegiatan akademik, sosial, budaya, olahraga, dan berbagai program yang melibatkan mahasiswa.
  2. Pendukung Organisasi Mahasiswa: Bakorma mendukung pembentukan dan pengembangan organisasi mahasiswa di berbagai politeknik. Mereka membantu dalam proses pendaftaran organisasi, memberikan pedoman pengelolaan, dan memfasilitasi kerja sama antara organisasi mahasiswa.
  3. Penyediaan Layanan Mahasiswa: Bakorma juga dapat menyediakan berbagai layanan kepada mahasiswa, seperti layanan kesejahteraan, penasehat akademik, pelatihan kepemimpinan, dan dukungan lainnya untuk membantu mahasiswa meraih kesuksesan akademik dan pengembangan pribadi.
  4. Pemeliharaan Keharmonisan: Bakorma bertanggung jawab untuk menjaga keharmonisan di antara politeknik yang tergabung, menjembatani konflik jika terjadi, dan memfasilitasi kolaborasi yang positif antara berbagai politeknik.
  5. Advokasi Mahasiswa: Lembaga ini juga dapat berperan sebagai suara mahasiswa di tingkat nasional, berbicara atas nama mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan tinggi.
  6. Pengembangan Kepemimpinan: Bakorma sering mengadakan program-program pengembangan kepemimpinan untuk mahasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka dan mempersiapkan mereka untuk peran-peran kepemimpinan di masa depan.

Bakorma berperan sebagai entitas koordinasi yang memfasilitasi kerja sama antar-politeknik dalam berbagai hal terkait dengan mahasiswa dan kegiatan mereka. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa di seluruh politeknik dan memastikan bahwa mereka memiliki akses ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam pendidikan mereka serta berkembang sebagai individu.